Istilah atau arti kata anjir sangatlah beragam. Istilah atau arti kata anjir sangatlah beragam. Seiring berkembangnya zaman, bermunculan istilah-istilah gaul yang dipakai untuk berkomunikasi sehari-hari.
ada yang mengartikannya baik, ada juga yang mengartikan buruk. Meski demikian, bahasa ini termasuk kosakata gaul dan berasal dari ungkapan tidak baku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Penjelasan Arti Kata Anjir di Mata Masyarakat
Pada dasarnya arti kata anjir memang sempat terjadi kontroversi di sejumlah kalangan. Ada yang menyebutnya sebagai Istilah tidak pantas untuk dilontarkan. Namun pada kenyataannya, kosakata anjir sendiri mengusung arti tersendiri dalam KBBI.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, anjir merupakan kata benda yang berarti terusan. Makna lainnya adalah saluran atau saluran air. Selain itu, ada makna lain yang mengarah pada konotasi kanal.
Hanya saja, arti anjir dalam bahasa gaul sangat jauh berbeda dengan apa yang tertulis dalam kamus. Kata tersebut muncul dari sebuah plesetan kata anjing yang sebenarnya disamarkan agar tidak terlalu tampak.
Bahkan, publik pernah digegerkan dengan kontroversi kosakata anjir. Munculnya kontroversial tersebut berasal dari salah satu public figure atau selebgram yang bernama Lutfi Agizal.
Menurutnya, kosakata anjir memiliki arti yang menyepelekan, kurang sopan, dan termasuk kosakata umpatan. Akan tetapi, menurut sejumlah orang kata ini juga banyak digunakan dalam segala situasi, termasuk rasa kagum, kaget dan emosi.
Dewasa ini, Istilah ini tidak menjadi satu-satunya kosakata populer di kalangan anak-anak generasi millenial. Masih ada lagi beberapa contoh Istilah yang tidak kalah terkenal, yakni mager, kepo, pansos, gabut, hingga bucin.
Arti Kata Anjir Menurut Kacamata Pakar
Asumsi tentang arti kata anjir mengundang banyak spekulasi berbeda-beda. Mulai dari kiasan dan plesetan dari Istilah anjing, hingga memunculkan arti kekerasan verbal.
Untuk itu, muncullah himbauan supaya anak-anak tidak lagi menggunakan Istilah tersebut. Beberapa orang berada di tim pro, beberapa lagi di pihak kontra. Kemudian, muncullah himbauan supaya anak-anak tidak menggunakan Istilah tersebut.
Perilaku inilah yang menciptakan kata anjir merujuk pada sesuatu hal berlebihan. Padahal, istilah apapun di dunia ini bisa memiliki makna netral, yakni negatif maupun positif.
Artinya seperti ini. Ketika sejak awal, seseorang memiliki pikiran tidak baik terhadap Istilah tersebut, maka artinya pun akan menjadi negatif. Begitupun sebaliknya. Apabila, pemakai kata bersikap positif, maka maknanya pun akan menjadi positif.
Negatif dan positifnya sebuah kata tergantung pada pemikiran dasar serta tujuan penggunaannya. Hanya saja, setiap kosakata juga ditentukan dengan konteks dimana, kapan, dan pada kondisi seperti apa ketika digunakan.
Kembali ke topik anjir. Dalam kehidupan masyarakat, pasti akan selalu muncul hewan diberikan sisi negatif maupun positif. Terdapat makna lain berhubungan dengan ideologi, sikap hidup, dan kepercayaan.
Anjir notabene dikaitkan dengan hewan anjing tidak selalu berakhir buruk. Di negara bagian Barat babi dan anjing memiliki citra sebagai hewan yang setia dan cerdas.
Lalu, terjadi ketimpangan makna yang pada mulanya bersifat netral menjadi negatif. Bukankah jika stigma tentang anjing selalu ke arah negatif bisa memunculkan perlakuan tidak adil untuk hewan tersebut.
Sehingga, pada kondisi tertentu orang akan langsung nyeplos anjing sebagai bentuk umpatan. Lambatlaun umpatan tersebut diperhalus menjadi kosakata anjir menurunkan kata anjrit dan anjay. Jadi arti kata anjir tidak selalu buruk dan negatif.
